SEJARAH SINGKAT DESA BATUBULAN
Nama Batubulan berasal dari ditemukannya
batu yang bercahaya seperti bulan sehingga desa ini dinamakan desa Batubulan.
Berdasar salah satu sumber babad, menyebutkan pada sekitar abad ke-17 terjadi
pemberontakan di kerajaan Gelgel oleh I Gusti Agung Maruti. Semasa
pemberontakan/perang ini terjadi seorang anak keturunan dari Dalem Sagening
dipungut dan dibesarkan dibawah asuhan I Gusti Ngurah Bije dari Penatih dan I
Gusti Ngurah Jambe Pule dari kerajaan Badung. Anak yang dipungut ini diberi
nama Dewa Agung Kalesan. Nama kalesan karena sewaktu dipungut dulu dia
dibawa dengan dimasukan ke dalam keranjang/kalesan. Setelah anak ini Dewa Agung
Kalesan menjadi dewasa dan atas kebaikan raja Badung diberikanlah Dewa Agung
Kalesan untuk membuka hutan di daerah timur kerajaan Badung dan membangun
istana disana dengan sejumlah pengikut. Pada saat perambasan hutan itulah
ditemukan batu yang bersinar seperti bulan sehingga tempat yang baru dibuka ini
dinamakan Batubulan. Saat ini batu yang tersebut disimpat di Merajan Agung Puri
Batubulan.
KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA BATUBULAN
Objek wisata Desa Batubulan pada awalnya adalah sebuah desa
agraris yang kaya akan kesenian seperti seni tari dan seni ukiran. Struktur
masyarakat agraris dan kebudayaan agraris yang dijiwai oleh agama Hindu menjadi
dasar dari kehidupan masyarakatnya. Citra Batubulan sebagai daerah seni
ditegaskan lagi dengan adanya beberapa sekolah kesenian di Batubulan, seperti :
Sekolah Menengah Karawitan Indonesia
(SMKI)
Sekolah Menengah Seni Rupa ( SMSR)
Sekolah Menengah Industri Kerajinan (
SMIK)
Keterbukaan desa Batubulan dalam
perkembangan kepariwisataan dan dengan ditunjang oleh keseniannya dan
keberadaannya yang strategis membuat desa Batubulan menjadi Desa Wisata.
Tempat tempat yang ada di objek
wisata desa Batubulan:
Lima lokasi untuk menonton tari Barong,
tari barong dimulai pagi pukul 9:30 - 10:30 wita .
Lima lokasi untuk menonton tari kecak,
yang diadakan sore pukul 18:30 - 19:30 wita.
Anda bisa mengunjungi tempat dan showroom
batik.
Ada pusat oleh oleh di daerah ini
Di sepanjang jalan anda bisa melihat
banyak pengerajin patung padas/batu.
Agrowisata.
Ada tempat pertunjukan genjek.
